Berikut ini adalah rangkuman masing-masing bab mata kuliah Ilmu Sosial Dasar:
BAB I: Pengantar Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar (ISD) adalah ilmu yang mempelajari tentang
masalah-masalah sosial dan digunakan untuk pendekatan dalam pemecahan
masalah-masalah sosial. Ilmu sosial dasar ini dipelajari di pendidikan
tinggi agar para mahasiswa/mahasiswi diharapkan dapat :
- Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dalam hubungan dan perkambangan masyarakat dan kebudayaan.
- Mempelajari dan menyadari masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakat.
- Mengkaji masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi serta menyadari identitasnya sebagai pemuda dan mahasiswa.
- Mempelajari hubungan atara warga Negara dan Negara.
- Mempelajari hubungan antara pelapis social dan persamaan derajat.
- Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
- Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan-pertentangan social bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat.
- Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.
Ilmu Sosial Dasar bukan suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri, tetapi suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar
yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan
masalah-masalah yang terwujud di kehidupan bermasyarakat. Istilah
pengetahuan mempunyai pengertian yang menunjukkan adanya kelonggaran
dalam batas dan kerangka berpikir dan penalaran, maka istilah ilmu
pengetahuan telah digunakan karena mencakup suatu pengertian berpikir
dan penalaran yang mempunyai suatu kerangka pendekatan mengenai
masalah-masalah yang menjadi sasaran perhatiannya.
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah:
- Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan.
- Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, karena banyaknya perbedaan menyebabkan adanya pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Dengan begitu mata kuliah Ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pa
lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
BAB II: Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Perkembangan penduduk di dunia setiap tahun semakin bertambah, hal ini
disebabkan karena tingkat kelahiran (natalitas) yang tinggi serta
karena adanya migrasi. Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat,
mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka
bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Dengan tingkat kelahiran yang tinggi di suatu Negara/wilayah juga
menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.
Tidak semua Negara/wilayah memiliki taraf kehidupan yang baik dalam
segala aspek seperti dibidang ekonomi, sosial,budaya, dll namun
masyarakat yang menempati wilayah tersebut menginginkan kehidupan yang
lebih baik oleh karena itu masyarakat tersebut melakukan migrasi yaitu
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional) atau melakukan urbanisasi
(Perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan) maupun transmigrasi
(pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke
daerah lain dengan tujuan utama transmigrasi adalah menyebarkan penduduk
dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat).
Di era globalisasi ini, kebudayaan dan Kepribadian di Indonesia sudah
banyak di pengaruhi oleh kebudayaan barat contohnya di jaman sekarang
makanan fast food mudah ditemui, dari bidang fashion model-model baju
di Indonesia juga banyak yang dipengaruhi oleh kebudayaan barat,
berkembangnya agama Kristen, Budha, dll itu semua merupakan dampak
globalisasi. Namun, kita sebagai orang Indonesia tidak boleh melupakan
kebudayaan asli Indonesia dan kita juga harus pandai memilah mana yang
baik dan buruk dalam menerima pengaruh dari budaya asing yang masuk ke
Indonesia
BAB III: Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti
manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian
pendapat Dr. A. Lysen. Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri.
Keluarga adalah unit / satuan masyarakat terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam
hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan
primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai
macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang
harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Berikut ini adalah
beberapa fungsi keluarga:
1. Fungsi biologis :
- Meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
- Masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Memiliki kenyataan dilapangan, suatu masyarakat bisaberupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
Seorang individu akan memiliki kepribadian yang baik apabila keluarga
dari individu mendidik dan memberi pengaruh yang yang baik juga terhadap
individu tersebut. Dengan kepribadian yang baik yang dimiliki oleh
individu tersebut maka individu tersebut akan lebih mudah melakukan
interaksi dengan masyarakat yang ada disekitarnya dan menjadi seorang
yang aktif dalam bermasyarakat. Karena guru yang membentuk kepribadian
seorang inidividu adalah dari keluarga kemudian masyarakat.
BAB IV: Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu
merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi
tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Proses kehidupan yang
dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula
dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu
bisa disebut dengan istilah sosialisasi.
Proses sosialisasi itu berlangsung sejak seorang individu (anak) lahir
di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Proses sosialisasi akan berlangsung saat pemuda beranjak dewasa dan
proses sosialisasi dapat memberikan dampak positif dan dampak negative
bagi pemuda. Apabila proses sosialisasi sesuai dengan norma-norma akan
membentuk kepribadian suatu individu yang baik dan kelak bisa menjadi
generasi penerus bangsa.
BAB 5. Warga Negara dan Negara
Warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan
keterkaitan hukum dan peraturan yang ada dalam negara tersebut serta
diakui oleh negara, baik warga asli negara tersebut atau pun warga asing
dan negara tersebut memiliki ketentuan kepada siapa yang akan menjadi
warga negaranya. Sedangkan Negara adalah suatu wilayah dimana didalamnya
terdapat kumpulan masyarakat yang memiliki kekuasaan politik, ekonomi,
militer, dan budaya. Sebuah Negara biasanya dipimpin oleh yang namanya
pemerintah. Pemerintah merupakan penguasa tertinggi dalam suatu wilayah
yang disebut negara.
BAB VI: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pelapisan sosial di Indonesia terjadinya dengan sendirinya yaitu proses
yang berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan
atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi
berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang
tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada
pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan
masyarakat dimana sistem itu berlaku.
Pelapisan sosial ditandai oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
- Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
- Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
- Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
- Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
- Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum
Sedangkan Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia
dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai
anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat
maupun terhadap pemerintah negara. Dan kesamaan juga diatur didalam UUD
1945.
BAB VII: Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat kota adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di
daerah yang mungkin bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern dan
mudah untuk mendapatkan suatu hal yang dicita-citakan . Karena
masyarakat kota memiliki tingkat kegengsian yang sangat tinggi sehingga
sulit untuk menemukan rasa solidaritas yang tinggi maka dari itu
masyarakat kota lebih cenderung individualis, serta tingkat pemikiran,
pergaulan dan pekerjaan yang hampir dapat dipastikan berbeda dengan
masyarakat di desa .
Masyarakat desa adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di
daerah yang memiliki keadaan yang sangat berbeda dengan masyarakat
kota. Karena desa adalah kebalikan dari kota, tingkat solidaritas yang
masih sangat tinggi , serta tingkat kegengsian yang sedikit , serta
tingkat kekeluargaan yang masih ada, pergaulan, pemikiran, serta
pekerjaan yang berbeda dengan kota.
Masyarakat kota terkadang memikirkan kegengsian yang sangat tinggi,
karena mereka ingin memiliki sesuatu tanpa melihat apa yang sesuai ia
miliki, sedang untuk masalah solidaritas, kota terkadang memikirkan
individu mereka saja. Pemikiran yang berbeda dengan desa, pergaulan
dikota yang sangat rawan bisa dikatakan sangat bebas, dan banyak
ditemukan di banyak daerah,
Pekerjaan di kota pun bisa dikatakan sangat mudah ditemukan apabila kita
mempunyai kemampuan yang diinginkan dunia usaha, karena berbagai macam
pekerjaan terdapat di kota, rasa nyaman, tentram, dan damaipun sulit
untuk ditemukan karena di kota cenderung bising karena kendaraan atau
suara pabrik-pabrik besar, tempat yang hijau dan sejukpun sulit
ditemukan, karena di kota sudah jarang sekali adanya pohon sebagai
penghasil oxygen.
Masyarakat desa tidak memikirkan kegensian tetapi justru memiliki
tingkat rasa kekeluargaan yang tinggi, dalam model pemikiranpun tidak
semodern masyarakat kota, karena dibatasi dengan pekerjaan yang menjadi
faktor utama dalam mencukupi kebutuhan hidup, karena desa bisa dikatakan
hanya berisi dari kegiatan pertanian yang manjadi pekerjaan dan sumber
utama untuk memenuhi kelangsungan hidup mereka, dalam hal kenyamanan
hidup, desa memiliki nilai yang sangat baik, karena desa memiliki nilai
dari sektor daerah, tidak dapat dipungkiri lagi daerah desa sangat
nyaman dan tentram, damai, sejahtera, serta daerahnya pun dihiasi oleh
pemandangan yang masih indah dan asri.
Ciri masyarakat perkotaan :
- Lebih padat
- Heterogen
- Mobilitasnya tinggi
- Lebih menghargai waktu (tidak tergantung pada alam)
- Daya saing (kompetisi) yang tinggi dan menimbulkan individualistik.
Ciri masyarakat pedesaan :
- Lebih longgar
- Homogen
- Pola hidup sederhana
- Tergantung pada alam
- Hubungan antar warganya lebih mendalam
BAB VIII: Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu.
Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi
kepentingannya, sama halnya dengan konflik. Konflik dilatarbelakangi
oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial,
konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak
satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Banyak rakyat dan pemimpin negara yang mempunyai argumen masing-masing
untu kepentingannya. Namun Kadang juga secara terioristis, perbedaan
kepentingan dapat menimbulkan masalah yang besar bagi orang yang
melakukanya. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk
minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal,
kelompok atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terutama pada
tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
Dibawah ini yang merupakan bagian dari faktor penyebab konflik :
- Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Namun dibalik konflik tersebut terdapat sebuah Lubang hitam yang begitu
besar yang bisa menghantui siapa saja , dibawah ini merupakan akibat
dari konflik :
- Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
- Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
- Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari
seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu
tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang
diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian
yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena
kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Ethosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik,
mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan
membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan
kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok
lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam
tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
BAB IX: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan
pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis,
empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri
bagi penerimanya.
Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi,
menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja
dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga
atau berguna bagi kehidupan manusia.
BAB X: Agama dan Masyarakat
Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap
manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu,
secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia
dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari.
Berikut beberapa alasan pentingnya agama, antara lain adalah :
- Karena agama merupakan sumber moral.
- Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
- Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
- Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Fungsi agama di bidang social : dimana agama bisa membantu para anggota-anggota masyarakat dalam kewajiban social.
Fungsi agama dalam sosialisasi : dapat membantu individu untuk menjadi
lebih baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat yang lain supaya
dapat berinteraksi dengan baik.
Fungsi agama dalam masyarakat :
Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita
memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:
- Fungsi Edukatif (Pendidikan).
- Fungsi Penyelamat.
- Fungsi Perdamaian.
- Fungsi Kontrol Sosial.
- Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas.
- Fungsi Pembaharuan.
- Fungsi Kreatif.
- Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi).
Fungsi agama dalam kehidupan manusia : Membimbing manusia kejalan yang
baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
Pelembagaan agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan
bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan
pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : MahfudinNPM : 15113233Kelas : 1 KA 07