Menurut Ruben dan Steward
(1998) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Komunikasi adalah proses yang
melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi, masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan
lingkungan satu sama lain. Komunikasi Lisan merupakan kegiatan
penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan tertentu. Pesan
tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti lisan, tulisan, audio visual
ataupun gabungan dari ketiganya.
Agar komunikasi dapat terjadi dan mendapatkan hasil,
terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Rencana
Sebelum berbicara, susunlah dalam garis besar pesan yang
hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak dibicarakan, rincilah hasil yang diharapkan.
Berdasarkan pengenalan Anda terhadap orang tersebut, perkirakan secara visual
(bayangkan) kemungkinan reaksi penerima pesan terhadap apa yang Anda katakan.
2. Penyampaian
Sampaikan pesan dalam bahasa si penerima. Usahakan gunakan
istilah khas yang biasa di lingkungan kerja mereka. Pilihlah kata-kata yang
mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda
terhadap kata yang Anda sampaikan.
Gunakan komunikasi secara non verbal melalui tinggi rendah
suara, tempo dan volume suara, gerak tubuh, postur tubuh, dan lainnya. R.
Birdwhistle, seorang pakar komunikasi dari University of Pennsylvania,
menyatakan bahwa hanya 7% dari yang dikomunikasikan manusia berasal dari apa
yang diucapkan. Selanjutnya 38% komunikasi kita tampak dari tinggi rendah
suara, tempo dan volume suara. Sisanya 55% justru tampak dari hal-hal seperti
postur tubuh, nafas, warna kulit dan gerakan. Sebagai contoh, mana yang Anda
percayai, saat seseorang mengebrak meja dengan wajah merah padam sambil berteriak,
“Saya tidak marah!”.
3. Umpan Balik
Dengarkan baik-baik reaksi si penerima pesan. Amati isyarat
perilaku mereka seperti angkat bahu, mulut mencemooh, atau mengangguk setuju.