Sabtu, 17 Mei 2014

2:19:00 AM


BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Manusia sebagai kholifah di dunia mempunyai peranan penting di dalam kehidupan dunia. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sangat sempurna karena mempunyai akal. Oleh karena itu manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan. Dengan demikian kita dapat katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan  dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka masalah yang muncul kemudian adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan manusia dan kebudayaan?
2.      Bagaimana perwujudan masyarakat sebagai makhluk yang berbudaya?

1.3        Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan baru yang mendasar mengenai manusia dan kebudayaan. Serta memahami lebih dalam mengenai hubungan antar manusia dengan kebudayaan yang telah ada sejak dulu.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1        Pengertian Manusia dan Kebudayaan
2.1.1        Manusia
Manusia bila dilihat dari pengertiannya, berasal dari bahasa sansekerta, yaitu "manu" yang berarti berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebagai konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realistis, sebuah kelompok atau seorang individu. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sangat sempurna, selain diberikan nafsu seperti makhluk hidup lainnya, manusia juga diberikan akal untuk berpikir. Dengan akalnya manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga kebudayaan. Sehingga dalam agama islam menyebutkan bahwa manusia memiliki peran sebagai kholifah (pemimpin) di dunia.
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk social, dimana manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Oleh sebab itu manusia sering berkumpul dan membentuk kelompok atau biasa disebut dengan masyarakat. Dalam masyarakat inilah manusia saling berinteraksi social dan membentuk kebudayaan.

2.1.2        Kebudayaan
Kebudayaan jika dilihat dari asal kata bahasa sansekerta, yaitu "budhayah" yang berarti budi atau akal. Secara umum kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia. Sedangkan Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar berserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Kemudian Koenjaraningrat juga menggolongkan wujud budaya menjadi beberapa bagian, yaitu:
  •          Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya
  •          Sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
  •          Sebagai benda-benda hasil karya manusia.

2.2        Perwujudan Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Dalam kehidupan sebagai manusia berbudaya, maka dapat dibagi menjadi tiga wujud, yaitu:
·         Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.

·         Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat saling bertukar pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin kaya dan kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman.

·         Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia.Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.
Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.


BAB III
PENUTUP
3.1        Kesimpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat tarik kesimpulan sebagai berikut:
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Dengan akal yang dimilikinya, manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.


REFERENSI
Koentjaraningrat. 1993. Kebudayaan, Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Apidianto."Manusia dan Kebudayaan". apid.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18431/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf (diunduh tanggal 17 Mei 2014)